Keindahan Nusa Tenggara Barat tak hanya dari pemandangan alamnya saja, keanekaragaman budayanya juga menarik, terlihat dari rumah adat NTB yang rumah adat di daerah lainnya, rumah adat NTB juga memiliki bentuk dan mengandung makna dan Moms punya kesempatan untuk berkunjung ke NTB, sempatkan berkunjung untuk melihat sendiri pesona dari bangunan adat tradisional di daripada penasaran, Moms juga bisa melihat ragam rumah adat NTB melalui ulasan berikut ini!Baca Juga Jenis Rumah Adat Sumatera Barat dan Keunikannya yang Moms Wajib Tahu!Berbagai Rumah Adat NTBBerikut ini adalah beberapa jenis rumah adat NTB dan keunikanya yang perlu Moms ketahui1. Rumah Adat Dalam LokaFoto Rumah Adat NTB - Dalam Loka Orami Photo StockRumah adat NTB ini berasal dari bahasa Sumbawa, yang memiliki arti istana ini digunakan karena pada zaman kesultanan Sumbawa dahulu, tempat ini berfungsi sebagai pusat pemerintahan dan juga tempat tinggal para bisa melihat bahwa keunikan rumah adat ini juga dilihat dari tiang yang tersebut memiliki jumlah sama dengan Asmaul Husna, yaitu 99 buah. Kuatnya ajaran agama Islam pada masyarakat NTB ini yang membuat aspek budaya asli NTB ikut terpengaruh dengan nilai-nilai Rumah Adat Bale LumbungFoto Rumah Adat NTB - Bale Lumbung Orami Photo StockRumah adat NTB selanjutnya adalah Bale Lumbung. Meski bangunan ini merupakan rumah adat, fungsi utamanya bukan sebagai tempat untuk Lumbung dibuat oleh masyarakat NTB sebagai bangunan untuk menyimpan, sebagaimana adat ini biasa digunakan sebagai tempat penyimpanan padi atau hasil pertanian lainnya setelah masa hasil panen khususnya padi akan mereka simpan sementara waktu di dalam rumah adat hanya digunakan untuk menyimpan hasil panen, material yang digunakan untuk membangun rumah adat ini juga sebetulnya cukup bagian atap, rumah adat ini biasanya hanya menggunakan bahan jerami yang bisa menutupi seluruh bagian untuk dinding bagian dalamnya, rumah adat ini menggunakan anyaman bambu yang disusun Lumbung juga dibangun dengan konsep rumah panggung dengan tujuan mengantisipasi adanya hama tikus atau juga banjir yang kerap kali terjadi di Rumah Adat Bale JajarFoto Rumah Adat NTB - Bale Jajar Orami Photo StockRumah adat NTB selanjutnya adalah Bale Jajar yang kerap digunakan sebagai tempat hunian. Sejak zaman dahulu, suku Sasak yang tinggal di NTB telah menempati jenis rumah adat dilihat dari struktur bangunan, ada dua ruang utama yang bisa di temukan di dalam rumah adat jenis pertama adalah Sesangkong yang umumnya digunakan sebagai tempat untuk menyimpan persedian adat NTB, Sesangkong juga mungkin mempunyai fungsi yang sama seperti layaknya itu, ruang kedua yang bisa ditemukan di dalam Bale Jajar biasa disebut Dalem Bale yang merupakan ruang utama yang biasa digunakan oleh pemilik untuk membuat rumah ini juga cukup sederhana. Namun, bentuk rumah adat ini masih cukup normal jika dibandingkan dengan Bale bagian atap Bale Jajar digunakan bahan jerami, sementara untuk dindingnya menggunakan Juga Mengenal Berbagai Rumah Adat Papua, Jenis, dan Keunikannya4. Rumah Adat Bale BonderFoto Rumah Adat NTB - Bale Bonder Orami Photo StockSelanjutnya ada Bale Bonder yang dapat dikatakan sebagai salah satu rumah adat terbesar yang bisa di temukan di provinsi bisa dengan mudah melihatnya dari ukuran yang bisa mencapai 50 meter persegi. Ukuran bangunan yang besar ini dikarenakan Bale Bonder adalah tempat tinggal para pembesar hal ini, para pembesar suku umumnya sama kedudukannya dengan perangkat desa atau dusun di sekitar. Oleh karena itu, umumnya hanya ada satu rumah adat NTB ini di setiap Bale Bonder umumnya digunakan oleh pengurus desa, namun desain bangunannya mirip dengan Bale saja pada Bale Bonder ini ada satu ruang khusus yang memang ini akan digunakan jika ada hal penting yang harus diputuskan atau bisa dibilang sebagai ruang rapat atau juga ruang pengadilan jika ada suatu kasus di wilayah desa atau ukuran bangunan rumah adat NTB ini yang tergolong besar, Bale Bonder membutuhkan beberapa tiang penyangga agar bangunanya tetap diketahui, biasanya Bale Bonder menggunakan minimal 8 hingga 10 tiang penyangga agar ia bisa berdiri ada beberapa Bale Bonder yang menggunakan lebih dari 20 tiang penyangga. Hal ini karena rumah adat NTB satu ini mempunyai ukuran yang sangat Rumah Adat Berugaq SekapatFoto Rumah Adat NTB - Berugaq Sekapa Orami Photo StockYang terakhir ada rumah adat yang disebut Berugaq Sekapat. Sebagian orang tidak menganggapnya sebagai rumah adat NTB, sedangkan sebagian lainnya tetap ini karena bangunan Berugaq Sekapat mempunyai fungsi yang cukup penting di masa lalu, yaitu sebagai tempat penerimaan orang asing yang baru memasuki dilihat dari bentuk, bangunan ini juga lebih mirip dengan pondok kecil atau saung karena ukurannya sangat kecil jika dibandingkan yang Berugaq Sekapat ini tidak pernah lebih dari 5 meter persegi dengan hanya ada 4 tiang penyangga di setiap itu, rumah adat NTB ini juga tidak memiliki dinding sama sekali, sehingga hal ini yang membuat sebagian orang tidak menganggapnya sebagai rumah Juga Selain Joglo, Inilah 7 Rumah Adat Jawa Timur LainnyaItulah beberapa jenis bangunan yang bisa di temukan di pulau NTB yang digolongkan sebagai rumah adat Moms sudah paham bentuk dan jenisnya, sehingga jika ada kesempatan mampir ke NTB, Moms bisa membedakannya.
Berikutwisata budaya di Nusa Tenggara. 1. Rumah Budaya Sumba. twitter.com. Rumah Budaya Sumba menjadi salah satu wisata budaya di Nusa Tenggara yang sayang untuk dilewatkan. Lokasi tempat wisata yang satu ini berada di Jalan Rumah Budaya Nomor 212, Kabupaten Sumba Barat Daya, Nusa Tenggara Timur.
- Nusa Tenggara Barat NTB terkenal akan kekayaan budayanya, yang bisa tercermin dari keberagaman jenis senjata tradisionalnya. Walaupun beberapa jenis di antaranya juga dapat ditemui di wilayah Indonesia lainnya. Misalnya keris, yang termasuk dalam jenis senjata tradisional NTB. Senjata ini bisa ditemui di wilayah Indonesia lainnya, seperti DIY, Jawa Tengah, Bali dan lain garis besar, keris di NTB tidak berbeda jauh dengan jenis keris di wilayah lainnya. Bahan utama pembuatan senjatanya berasal dari campuran logam dan besi. Sedangkan untuk bagian pegangannya terbuat dari kayu. Menurut Taqiyya Putri NS dalam Ayo Mengenal Indonesia Nusa Tenggara 2019, di NTB, keris biasanya digunakan untuk perlengkapan pakaian adat pria. Senjata ini juga sering digunakan dalam upacara kebudayaan atau acara lainnya. Baca juga Keunikan Pisau Belati, Senjata Tradisional Papua Tidak hanya memiliki keris, NTB juga memiliki dua senjata tradisional lainnya, yakni jungkat dan tulup. Berikut penjelasannyaJungkat Dikutip dari Adat Istiadat Daerah Nusa Tenggara Barat 1997 karya Ahmad Amin, dkk, jungkat merupakan senjata tradisional sejenis tombak. Senjata ini memiliki bagian ujung yang tajam. Terbuat dari bahan campuran besi dan logam. Sedangkan bagian pegangannya terbuat dari kayu jungkat ini kurang lebih berukuran panjang dua meter. Fungsi utamanya ialah untuk berburu hewan di hutan. Namun, senjata ini juga sering dimanfaatkan sebagai alat perlindungan diri dari orang jahat atau hewan buas. Tulup Dilansir dari situs Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, tulup menjadi salah satu senjata tradisional khas NTB, tepatnya dari masyarakat suku Sasak. Tulup bisa diartikan sumpitan atau tiup. Sekilas, senjata ini mirip seperti sumpit dari Pulau Kalimantan Baca juga Tombak dan Peda, Senjata Tradisional Sulawesi Utara Tulup terbuat dari bambu kecil berukuran 35 hingga 50 sentimeter, yang sebelumnya telah dilubangi. Lubang tersebut berfungsi untuk meletakkan peluru kecil yang terbuat kayu atau lainnya, biasa disebut ancar. Peluru ini telah diolesi racun getah pohon tatar terlebih dahulu. Cara menggunakan tulup adalah dengan ditiup. Ancar dimasukkan dalam lubang tulup dan kemudian arahkan senjata ini ke target yang dituju. Setelah itu tiup ancar dari lubang tulup hingga keluar dan mengenai target. Senjata ini lumrah digunakan untuk berburu hewan di hutan. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel. Kantongkantong bahasa Madura yang lain juga ditemukan di pulau-pulau di luar Pulau Jawa, misalnya Provinsi Nusa Tenggara Barat, Bali, dan Kalimantan Barat. Sekolah Alam Palembang menggelar Festival Budaya Nusantara 2022 agar para siswa mengenal adat istiadat dari berbagai daerah. Baca Selengkapnya. Berkunjung ke Sumenep, Wajib Kunjung 5 - Nusa Tenggara Barat NTB yaitu salah satu provinsi Indonesia yang terletak di bagian timur Indonesia, sebelah timur Pulau Bali. Nusa Tenggara Barat merupakan rumah bagi tiga suku aslinya yaitu Suku Mbojo, Suku Sasak, dan Suku bangsa yang mendiami Nusa Tenggara Barat kemudian melahirkan adat istiadat, bahasa, rumah tradisional, hingga kesenian tradisionalnya. Berikut adalah lima alat musik tradisional Nusa Tenggara Barat Serunai Serunai merupakan alat musik tradisional aerofon suaranya berasal dari angin NTB yang dimainkan dengan cara ditiup asal sumbawa. Di wilayah Bima, sarone disebut dengan silu sedangkan di wilayah Lombok disebut dengan pereret. Dilansir dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia, Serunai terbuat dari bulu dan daun lontar, silu terbuat dari kayu sawo dan perak, sedangkan pereret terbuat dari kayu ipil dan kayu kunyit. Baca juga 4 Alat Musik Daerah Jawa BaratSerunai memiliki lima hingga enam buah lubang dengan satu lubang di bagian bawah. Masing-masing lubang serune menghasilkan nada yang membentuk tangga nada do-re-mi-fa-sol. Pada zaman dahulu, Serunai dimainkan bersama dengan kemenyan, bertujuan untuk menolak bala dan memikat gadis. Youtube/ Utak Atik Otak [Tangkapan Layar] alat musik Gendang Belek, NTBGendang Belek Gendang Belek adalah alat musik tradisional NTB yang dimainkan dengan cara ditabuh. Gendang Belek dibuat dari kayu tap yang sudah tua dan dibuat seperti selongsong dengan diamter 30 sentimeter hingga 35 sentimeter dan lubangnya ditutupi dengan kulit sapi. Gendang Belek kemudian dihiasi dengan kulit bermotif dan berwarna indah serta menarik. Gendang Belek pada awalnya ditabuh untuk menyemangati dan memberikan semangat bagi para prajurit yang akan pergi berperang dalam menbela kerajaan. Kemudian Gendang Gelek digunakan untuk mengiringi berbagai macam kesenian NTB. Gambo Vivi dan kawan-kawan dalam jurnaKontribusi Musik Gambo terhadap Perkembangan Islam di Kecamatan Sanggar Kabupate Bima 2021, menyebutkan bahwa Gambo adalah alat musik petik tradisional dari Suku Mbojo daerah Bima. Gambo memiliki bentuk seperti gambus, gita, ataupun mandolin dengan senar dan bentuk badan seperti sengah labu. Gambo dihiasi dengan ornamen dan warna-warna yang memiliki makna filosofis. Baca juga Keunikan Alat Musik Dogdog, Gendang Khas BantenMataram - Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat atau NTB menggelar Karnaval Budaya Lombok Sumbawa pada Minggu, 1 September 2019. Agenda tersebut dibuka dengan parade sekaligus memeriahkan The 6th Asia Pacific Geoparks Network atau APGN jalan sepanjang 500 meter dari depan Islamic Center NTB sampai Kantor Wali Kota Mataram seolah jadi karpet merah bagi tim kesenian dari sejumlah kabupaten/kota di NTB. Mereka menampilkan ragam budaya masing-masing yang menarik perhatian pengunjung."Selamat datang dan selamat menyaksikan Heritage Carnival," kata Wakil Gubernur NTB, Sitti Rohmi Djalilah saat membuka Bulan Budaya Lombok Sumbawa. Sitti Rohmi yang mengenakan pakaian adat Sasak Baju Lambung berwarna hitam kemudian membuka karnaval tersebut dengan memukul Rebana Rea Samawa bersama-sama. Lantas apa saja pertunjukan budaya dan kesenian tradisional yang disajikan oleh para utusan dari kabupaten/kota di Provinsi NTB ini? Mari kita simak Kota BimaPerwakilan dari Kota Bima memulai Karnaval Budaya Lombok Sumbawa dengan tradisi Dende Bunti. Ini merupakan proses pengantaran calon pengantin laki-laki ke rumah calon pengantian perempuan. Pengiringnya adalah tokoh agama dan sanak saudara yang mengenakan busana sesuai status sosialnya. Iring-iringan pengantin pria itu diiringi hadrah dan musik Kabupaten Lombok TengahMasih bertema pernikahahn, Kabupaten Lombok Tengah menampilkan tradisi Nyongkolan. Ini adalah kegiatan adat dalam prosesi pernikahan, yaitu arak-arakan kedua pengantin berpakaian adat dari rumah mempelai laki-laki ke rumah mempelai perempuan disertai keluarga dan kerabatnya. Mereka membawa hasil kebun, sayuran, dan buah-buahan untuk dibagikan kepada keluarga pengantin perempuan. Tradisi Nyongkolan diiringi kelompok musik tradisional Sasak, antara lain gendang beliq dan gamelan. Nyongkolan bertujuan mengenalkan pasangan baru tersebut kepada Kabupaten Sumbawa Masyarakat Kabupaten Sumbawa menampilkan tradisi Sentek Panguri dari masa kejayaan Kesultanan Sumbawa. Berasal dari kata "kuri" yang berarti ucapan yang halus, lembut, dan santun untuk memberikan semangat kepada Sultan Sumbawa Dewa Masmawa. Sentek Panguri yang merupakan prosesi adat yang masing-masing kelompok menyampaikan persembahan hantaran sesuai kewajiban Kabupaten Lombok BaratPerwakilan dari Kabupaten Lombok Barat menampilkan kostum Sasak berupa baju Lambung untuk perempuan dan baju Tegep untuk laki-laki. Lambung ibarat keelokan kaum perempuan Sasak, sedangkan para lelaki mengenakan ikat kepala Sapuq atau Destar. Kaum pria juga mengenakan Leang berupa kain songket yang dililitkan ke pinggang untuk menyelipkan keris. Adapun atasan yang dipakai bernama pegon, yakni jas berwarna gelap dan tak Kabupaten Lombok UtaraKabupaten Lombok Utara menampilkan tradisi Maulid Adat Bayan yang dilakukan oleh masyarakat adat setiap 15 Rabiul Awal atau tiga hari setelah peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW. Rangkaian prosesinya adalah menutu atau menumbuk padi menggunakan rantok dari bambu panjang. Mereka mengenakan pakaian adat berupa bertutup kepala Jong dan kemben atau kain panjang yang menutupi dada sampai Tradisi Maulid Adat Bayan dari Kabupaten Lombok Utara di acara Karnaval Budaya Lombok Sumbawa, NTB. TEMPO Supriyantho Khafid6. Kabupaten DompuKabupaten Dompu di pulau Sumbawa juga menyajikan atraksi Lu'u Daha sebuah tarian yang merupakan inspirasi dari perlawanan rakyat Kerajaan Dompu pada tahun 1357 terhadap Patih Gajah Mada dan Pangeran Nala dari Kerajaan Majapahit. Mereka menggunakan pedang, tombak perisai, cambuk, sampai jurus tangan Lu'u Daha, tarian yang terinspirasi dari perlawanan rakyat Kerajaan Dompu terhadap terhadap Patih Gajah Mada dan Pangeran Nala dari Kerajaan Majapahit. TEMPO Supritantho Khafid7. Kabupaten Sumbawa Barat Kabupaten Sumbawa Barat juga menggelar tarian Barapan Kebo dan Tari Kolong yang merupakan cerminan semangat kerja mencapai tujuan dengan menjaga air sebagai sumber Barapan Kebo dan Tari Kolong yang dibawakan oleh masyarakat Kabupaaten Sumbawa Barat saat Karnaval Budaya Lombok Sumbawa di NTB. TEMPO Supriyantho Khafid8. Kabupaten Lombok TimurKabupaten Lombok Timur menampilkan Mengayu-Ayu. Ini adalah upacara adat yang diselenggarakan selama tiga tahun sekali oleh masyarakat Sembalun. Upacara Mengayu-ayu menjadi manifestasi rasa syukur masyarakat Sembalun atas melimpahnya hasil bumi sekaligus mengharap keberkahan agar terhindar dari segala Kabupaten BimaKabupaten Bima di NTB memperkenalkan Lupe dan pakaian adat masyarakat Donggo-Sambori. Corak pakaian yang dominan hitam dan berhubungan dengan ritual kematian. Pakaian Donggo ini berupa pakaian Karabu berlengan pendek untuk wanita dewasa dana remaja. Ada pula celana panjang yang disebut juga memakai waku atau lupe. Ini adalah penutup kepala berbentuk lonjong sekaligus berfungsi sebagai payung jika hujan. Penutup kepala ini terbuat dari daun pandan hutan yang seratnya kuat dan tidak mudah robek. Pada zaman dulu digunakan petani dan peternak saat berada di sawah, ladang, dan padang rumput.U4IbZN.